*Pasangan Hidup*
Sebuah Jurnal. . . . .Cerita ini bermula ketika kami duduk bertiga di suatu ruangan, tiba-tiba lewat seorang perempuan yang usianya lebih dewasa dari kami bertiga
Lalu orang disebelahku berkata "dia umur nya sudah sekian loh, belum nikah, padahal dia perempuan dan usianya sdikit lg masuk kepala 3"
Dan yang sebelah ku membernarkan. Aku pun terdiam, tanpa suara dan ekspresi. Se akan kalimat ini menarikku ke beberapa tahun silam. Tiba-tiba teringat Almarhuma bibiku (kakak dari bapak)
Beliau wafat di usia 30 tahunan dan belum menikah, muslimah taat beragama. Pernah mengajariku mengeja Al-Qur'an diumur 5 tahun. Beliau selalu sholat tepat waktu, suka memberikan aku uang jajan dan cemilan 😊
Namun takdir Allah berkata lain, beliau tidak ditakdirkan bertemu jodohnya di bumi tapi Insya Allah, Allah memberikan jodoh terbaik di akhirat
Sebenarnya perihal jodoh sudah diatur. Jika tidak bertemu di bumi niscaya bertemu di akhirat. Tetapi banyak diantara kita tidak memahami esensi ini, kita terlalu sibuk memikirkan jodoh dan mengurusi orang lain.
Perempuan seakan-akan harus tunduk bahwa usia 30 jika tidak menikah, maka bersiaplah menjadi gadis tua atau disingkat GT dalam masyarakat
Padahal GT bukan aib loh teman-teman, ini perkara takdir saja. Bukan kah Jodoh itu Jaminan Allah?
Kita lupa bahwa takdir baik dan buruk adalah rukun Iman. Kenapa kita mengaku ber Iman tetapi tertipu dengan target yang semu??
Dan perempuan tangguh lainnya dengan takdir serupa. Beliau guruku, belum menikah tetapi berhasil mendidik keponakan-keponakan nya. Beliau tidak ditakdirkan mempunyai keturunan tetapi beliau di anugerahi untuk memperbaiki keturuan.
Beliau menyekola kan 4 keponakan nya hingga wisuda, membantu biaya pernikahan 3 keponakan lainnya, mengajari mereka adab dan ilmu, mendidik dengan kasih sayang. Yang menurutku hal tersebut sebanding dengan sosok ibu
Ya Allah Ya Robb, begitu luas kekuasaan-Mu hingga menulis ini seakan ditampar :(
Lalu, Ingat kah kita kisah Maryam?
Beliau tidak memiliki Suami, tetapi ditakdirkan memiliki keturunan
Mudah bagi Allah mengatur takdir hamba-Nya, mudah bagi Allah mencabut hidayah dari Hamba-Nya, mudah bagi Allah membolak balikkan hati
Karena nya kita dianjurkan berdoa
*“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik*
_(Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”_
*Kaerange, 24 Januari 2020*
-Syahriani Syam-
#Literasi #AhadMuhasabah #Tulisan
*Pasangan Hidup*
Sebuah Jurnal. . . . .
Cerita ini bermula ketika kami duduk bertiga di suatu ruangan, tiba-tiba lewat seorang perempuan yang usianya lebih dewasa dari kami bertiga
Lalu orang disebelahku berkata "dia umur nya sudah sekian loh, belum nikah, padahal dia perempuan dan usianya sdikit lg masuk kepala 3"
Dan yang sebelah ku membernarkan. Aku pun terdiam, tanpa suara dan ekspresi. Se akan kalimat ini menarikku ke beberapa tahun silam. Tiba-tiba teringat Almarhuma bibiku (kakak dari bapak)
Beliau wafat di usia 30 tahunan dan belum menikah, muslimah taat beragama. Pernah mengajariku mengeja Al-Qur'an diumur 5 tahun. Beliau selalu sholat tepat waktu, suka memberikan aku uang jajan dan cemilan 😊
Namun takdir Allah berkata lain, beliau tidak ditakdirkan bertemu jodohnya di bumi tapi Insya Allah, Allah memberikan jodoh terbaik di akhirat
Sebenarnya perihal jodoh sudah diatur. Jika tidak bertemu di bumi niscaya bertemu di akhirat. Tetapi banyak diantara kita tidak memahami esensi ini, kita terlalu sibuk memikirkan jodoh dan mengurusi orang lain.
Perempuan seakan-akan harus tunduk bahwa usia 30 jika tidak menikah, maka bersiaplah menjadi gadis tua atau disingkat GT dalam masyarakat
Padahal GT bukan aib loh teman-teman, ini perkara takdir saja. Bukan kah Jodoh itu Jaminan Allah?
Kita lupa bahwa takdir baik dan buruk adalah rukun Iman. Kenapa kita mengaku ber Iman tetapi tertipu dengan target yang semu??
Dan perempuan tangguh lainnya dengan takdir serupa. Beliau guruku, belum menikah tetapi berhasil mendidik keponakan-keponakan nya. Beliau tidak ditakdirkan mempunyai keturunan tetapi beliau di anugerahi untuk memperbaiki keturuan.
Beliau menyekola kan 4 keponakan nya hingga wisuda, membantu biaya pernikahan 3 keponakan lainnya, mengajari mereka adab dan ilmu, mendidik dengan kasih sayang. Yang menurutku hal tersebut sebanding dengan sosok ibu
Ya Allah Ya Robb, begitu luas kekuasaan-Mu hingga menulis ini seakan ditampar :(
Lalu, Ingat kah kita kisah Maryam?
Beliau tidak memiliki Suami, tetapi ditakdirkan memiliki keturunan
Mudah bagi Allah mengatur takdir hamba-Nya, mudah bagi Allah mencabut hidayah dari Hamba-Nya, mudah bagi Allah membolak balikkan hati
Karena nya kita dianjurkan berdoa
*“Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘alaa diinik*
_(Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”_
*Kaerange, 24 Januari 2020*
-Syahriani Syam-
#Literasi #AhadMuhasabah #Tulisan