Antara Bonus Demografi dan Generasi

Katanya bonus demografi akan bermanfaat bagi negara.
Sebab dengan bonus demografi usia tidak produktif
akan ditanggung oleh usia yang produktif..
Namun apa kita yakin bonus demografi tersebut
dapat membuat masa depan bangsa ini menjadi cerah?

Terjadi dilematika, ketika Pemerintah hanya fokus
membangun kognitif para generasi muda saat ini.
Terlebih sistem zonasi dan kurikilum yang membatasi
ruang gerak generasi muda saat ini khususnya Para pelajar.
Disisi lain Ketimpangan dalam dunia pendidikan pun
belum mempunyai regulasi yang begitu baik

Terutama penanganan kasus-kasus yang menimpa pelajar
misalnya pergaulan bebas, narkoba, seks, bullying dan sebagainya
Bagaimana kita bisa menikmati bonus demografi letika ini
terjadi pada usia produktif abad ini?

Bonus demografi hanya akan terjadi satu kali
dalam suatu negara. Terlebih lagi tantangan
industri 4.0 dan MEA yang harus dihadapi oleh
bangsa manapun didunia ini.

Coba kita berpikir, ketika Pemerintah mewajibkan
murid untuk masuk organisasi keagamaan yang
fokus menangani pelajar 
Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Dan apa yang akan terjadi jika tidak ada ruang
yang diberikan pemerintah bagi organisasi yang
berfokus pada pelajar?

Apakah pemerintah hanya sekadar mempromosikan
bonus tersebut dan tidak meng Implementasikannya?
Perlu ada kerjasama seluruh organisasi khususnya
pelajar untuk menangani hal tersebut.

Apa pemerintah sudah banyak melakukan aksi
terhadap permasalahan ini?
Tarulah misalnya Pemerintah melakukan pembinaan
pada pelajar atau penanaman moral yang notaben nya
diluar lingkungan sekolah

Berapa dana yang dikeluarkan pemerintah
untuk menikmati bonus ini?
1%, 50% atau 100% ???

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama