Filsuf George Santayana mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda"
dan menurut Winston Churchill, "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya". Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.
Fanatik bisa membuat kita menjadi buta akan kebanaran dan menjauh dari Sang Pengcipta..
*****
Sedikit Kisah ketika Di Fase [FANATIK K-POP]
K-POP adalah Kepanjangan dari Korean Pop.
Sejenis Musik POP yang berasal dari Korea Selatan dan sangat disukai oleh kaum hawa.
Tak hanya Musik nya, Drama nya pun demkian.
Sebut saja Boys Before Flowers (BBF), Drama korea yang tayang ditahun 2019, mengisahkan tentang guu jun pio, kimbum, jihu dan wuubin
*****
Melihat Drama Korea yang sedang naik daun itu, saya pun ikut-ikut membuat geng yang beranggotakan 4 orang seperti di drama tersebut.
Tapi bedanya, geng ini bukan dari kaum laki-laki tetapi kaum perempuan...
Dengan tontonan yang mengajarkan tentang percintaan sekaligus persahabatan kami dituntut untuk tahu tokoh yang ada di drama tersebut..
Hingga biodatanya pun kami hafal.
Bahkan saya Berani Memotong Rambut hanya untuk terlihat seperti Kimbum...
Fanatik ini seakan akan ingin mengubah kodrat saya menjadi sosok laki-laki yang keren, gagah, dan digemari banyak orang..
Juga menarik saya untuk mengoleksi foto-foto nya, dan mempraktekkan segala karakter nya dalam drama tersebut.
Awal nya hanya tertarik, lama-lama saya mendambakan sosoknya, lalu kemudian mengoleksi fotonya hingga bergaya serupa dengannya.
Sayapun semakin larut dalam pusaran fanatik ini, waktu ke waktu habis hanya mengikuti drama ini, waktu belajar pun habis, apalagi waktu Ibadah. Saya Sholat ketika mood saya sedang baik saja. Saya ditegur, oleh keluarga saya, namun saya tetap tidak memperhatikan itu.
Sampai kepada saya meminta izin untuk memotong rambut dengan gaya seperti kimbum, ibu saya pun melarang. Dan saya tidak mendengar larang tersebut bahkan membantah ibu saya. Saya pun meminta gunting tapi tak diberi.
,,,,
Maka saya sembunyi sembunyi kedapur untuk mencari Pisau...
Sayapun menemukan..
Dan langsung melibas rambut saya yang panjang menjadi pendek, rata dengan telinga...
Dicermin pun saya senyum senyum sendiri, memuji diri..
Dalam hati saya mengatakan
"Betapa keren nya saya, pasti besok teman-teman memuji gaya rambut saya ini"
*****
Namun Apa yang Terjadi?
Saya ditertawai, saya di ejek-ejek dan dicap sebagai orang yang kurang kerjaan..
Betapa tidak? Saya lupa bahwa hari ini saya foto Ijazah..
Tampak ekspresi kekecewaan diwajah guru saya.
Dan sayapun sangat kecewa dengan diri saya sendiri.
Tak hanya itu, satu kelas menertawai potongan rambut saya ini, sebab potongan rambut saya ini tidak rapi, tidak sejajar antara kanan dan kiri nya juga tampak botak dibagian belakang..
Sayapun memakai topi dalam kelas agar teman teman saya berhenti menertawai saya.
*****
Pada waktu itu, saya belum tahu bahwa fanatik itu dosa, berdandan menyerupai lawan jenis juga dosa..
Untuk menjaga perbedaan antara laki-laki dan wanita, yang merupakan hikmah Allâh Yang Maha Kuasa, maka agama Islam melarang dengan keras, sikap laki-laki yang menyerupai wanita, atau sebaliknya. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits-hadits berikut ini:
عَÙ†ِ ابْÙ†ِ عَبَّاسٍ رَضِÙŠَ اللَّÙ‡ُ عَÙ†ْÙ‡ُÙ…َا Ù‚َالَ: «Ù„َعَÙ†َ رَسُولُ اللَّÙ‡ِ صَÙ„َّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ ÙˆَسَÙ„َّÙ…َ المُتَØ´َبِّÙ‡ِينَ Ù…ِÙ†َ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ، ÙˆَالمُتَØ´َبِّÙ‡َاتِ Ù…ِÙ†َ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ»
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki”
[HR. Al-Bukhâri, no. 5885; Abu Dawud, no. 4097; Tirmidzi, no. 2991]
*****
Oleh karena itu, kita dilarang untuk fanatik terhadap sesuatu, apalagi berlebih lebih dalam mengidolakan seseorang
