Tentang Zero Waste

Awal kenal zero waste itu di instagram. Tepatnya ketika Nur Rahmi nge tag saya ikut tantangan 40 hari menulis bareng kal masyita. Saya adalah peserta yang paling terakhir daftar. Jadi ketika itu, teman-teman sudah di tulisan kedua, saya baru daftar.

Awal nya saya tidak tahu berkata-kata dan tidak ada niat untuk mengikuti, tapi terbesit lagi di dalam hati untuk ikut tantangannya. Sampai pada malam itu saya nge japri kak masyita, memohon untuk mengikutsertakan saya dengan catatan saya harus istiqomah dalam menulis. Sayapun meng "iya"kan.

Peserta yang tergabung dalam tantangan ini hebat-hebat semua. Alhasil ketika saya memposting tulisan pertama saya ditegur..hehe
Saya tidak mengikuti aturan yang diberikan.
Saya tidak mengerti kenapa dalam instagram tulisan harus diberi (.) Agar tulisan yang berada si paragraf atas tidak bercampur dengan tulisan dibawahnya. Tulisan sayapun kacau. Sudah panjang lalu tidak terdiri dalam 4 baris per paragraf.

Setiap harinya kita ditantang membuat caption 3 paragraf, dalam 1 paragraf terdiri dari 4 baris. Tema yang diberikan pun unik-unik. Hastag (#zerowaste) pun harus kita tulis. Dan saya terusik dengan kata itu. Saya pun langsung mencari dimesin pencari, zero waste itu apa.

"Zero waste adalah gaya hidup nol sampah" kata si mesin pencari. Saya pun masih bingung terhadap jawaban yang saya dapatkan ini. Pikiran saya bertanya tanya ini sebenarnya apa. Kok bahasa nya terlalu tinggi. Saya pun membuka blog zerowaste dan melihat penjelasan di youtube. Akhirnya saya menemukan jawabannya.

Yang saya amati zerowaste itu kita lebih mengsiasati bagaimana aktivitas kita tidak akan menghasilkan sampah. Misalnya jika biasanya kita membeli air mineral 3 kali per pekan itu artinya kita akan menghasilkan 3 botol plastik. Dan 3 botol plastik itu bertambah tiap pekannya. Itu hanya sampah hasil komsumsi kita, belum lagi jika kita hitung sampah orang di dunia ini. Sangat banyak bukan?

Jadi inisiatif membawa tumbler (botol sendiri) dinilai mampu mengurangi. Sehingga aktivis aktivis zerowaste maupun aktivis lingkungan lainnya sangat giat mengkampanyekan ini.
Sampai disini saya masih paham sampai tumbler saja.

Saya termasuk orang yang malas membawa tumbler, padahal saya diberikan tumbler oleh kakak saya sejak semester 4 namun saya baru memakainya secara rutin ketika saya sudah yudisium. 3 tahun itu saya pakai menghasilkan sampah botol. Saya hanya memakai nya kalau mood saya ingin. Kalau rasa malas saya datang. Yah hanya disimpan diatas meja.

Kami pun sampai di hari ke 10 menulis, satu persatu dari kami mulai malas menulis caption tentang peduli bumi. Aktivitas yang padat memaksa kami untuk menyampingkan tantangan ini. Termasuk saya. Saya mulai terlambat memposting. 2 hari baru memposting ataukah 5 tulisan lewat baru saya mengejar lagi. Alhasil saya hanya bisa sampai ke hari 20.

Saya mesti pulang ke barru, untuk mengurus satu ivent di organisasi saya, dan saya harus fokus disitu dan akhirnya saya tidak lanjut pada tulisan ke 14 saya. Teman-teman seperjuangan saya masih ada 6-8 orang yang istiqomah. Sangat luat biasa mereka.

Setelah 2 pekan saya dibarru, tulisan sudah sampai di hari 30 an. Alhasil saya harus mengejar 6 tulisan lagi. Saya pun kocar kacir harus memikirkan kata kata nya. Kadang tulisan saya senada dengan tulisan sebelumnya kadang juga tidak nyambung dengan tema nya. Hehe yah mau apa lagi.

Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti ditantangan ke 20. Dikarenakan saya sedang sibuk sibuk nya untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian proposal. Ada rasa kecewa dalam diri saya. Kenapa saya tidak mampu menamatkan tantangan ini

Setelah berpikir panjang saya bulat dengan keputusan ini. Esensi tantangan tidak terletak pada tantangan dan tamat nya di tulisan tetapi bagaimana kita menerapkan pola hidup zero waste ini di kehidupan yang nyata.
Kegagalan mengajarkan kita bahwa gagal itu hanya sementara kita bisa menang di dunia nyata dan mengabadikan karya yang nyata dan lebih baik begitu dari pada kita hanya menang di dunia maya tanpa tahu esensi zerowaste itu apa.

[B e r s a m b u n g]

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama