Kuangkat ransel anello ku yang tergolek di sudut kamar. "Mobil nya sudah datang"?
Kata eda kepadaku..
"Belum, tapi aku harus siap-siap nanti ada yang lupa"
"Serius mau ke barru? Ini sudah jam 02, nanti sampai nya jam berapa dan balik nya jam berapa"
"Haha jarak hanya angka eda"
"Angka angka kami yang disini yg repot :v"
"Haha itu resiko berteman dengan saya"
Buru buru ku masukkan novel karya bung, carger, baju untuk ibu dan bapak, sengaja di bawa pulang agar nanti sampai rumah mereka tidak khawatir.. klise memang ..entah harus apa yang nanti saya katakan ketika sampai dirumah..
Buru-buru ku hapus pikiran khawatir ku, pamit dan melangkah menuju mobil yang sedari tadi menunggu di depan kos. Sebelum menutup pintu, ku lihat baik-baik eda yang sedari tadi was-was melihat saya.. ku lepas senyum sambil memberi salam kepada sahabat ku itu..
Sedikit merasa bersalah karena saya suka membuat nya berada di dalam posisi tegang ketika saya pergi jauh..
Tak lama kemudian, sampai lah saya di dalam mobil, hanya ada 2 penumpang hari ini. Alhamdullah..,
Mobil pun melaju dan saya pun melanjutkan bacaan karya bung.
Arah Langkah...
Aku terkekeh membaca novel karya bung
Cerita cinta, perjalanan dan persahabatan di kemas jadi satu.
Saya terbawa arus dengan kata kata bung di novel nya. Namun mobil agak lambat melaju.
Sedikit kesal karena mesti menjemput penumpang lain yang jarak nya lumayan jauh.
Terbesit di pikiran, saya harus membuat kode agar supirnya peka..
Ku buka rangsel, lalu ku pakai jam tanganku
Sambil membaca novel, saya melirik jam di tangan lalu melanjutkan membaca sampai supirnya peka..
Jam menunjukkan pukul 17.30 buru buru ku turun dari mobil dan berlari menuju penjual alat tulis. Sempat tidak ingin pergi karena mengejar mobil pete-pete. Namun saya tidak ingin mengecewakan eda kali ini.
Saat Lampu merah, saya melaju dengan kencang nya menuju toko alat tulis tersebut..
Calo mobil langganan ku menyapa ku
"Mau ke pare nak"?
"Tidak pak" jawab ku singkat sambil meneruskan langkah.
Sedikit tidak sopan, saya tidak sempat memberi senyum karena buru-buru.
Sampai di tokoh...
"Dek, pulpen pilotnya 2"
Lalu ku bayar dan kembali berlari menuju jalanan seberang.
Sampai di seberang jalan. Belum ada tanda tanda mobil pete-pete menuju kampungku.
Tidak lama kemudian. Mobil pete-pete dari arah kampung ku balik arah, dan saya melambaikan tangan dan berkata "ele om"??
"Iya nak, silakan naik"
Mobil pun melaju ...
"Anak anak muda sekarang sudah tidak tahu bercocok tanam, mereka semua ketika di panggil ke sawah pasti akan menjawab saya tidak bisa pak, besok ulangan!!!
Dan kita orang tua tidak bisa apa-apa
Para petani sudah tergantikan dengan mesin pemotong padi"
Iya yah.. sekarang zaman sudah berubah, dan kita tidak bisa berbuat apa-apa melawan teknologi dan para bapak petani memilih bekerja dengan giat agar nasib anak nya lebih cerah di bandingkan mereka..dari pada memaksa anaknya untuk membantu nya di sawah.
Saya pun teringat bapak, siang sampai sore tempat nya di kebun dan sawah. Saya selalu ingin ikut, tapi beliau melarang..
Alasan nya nanti saya gatal gatal atau terkena duri.
"Kiri pak" ucapku agar mobil berhenti..
Ku tarik nafas dalam dalam lalu ku hembuskan..
MA Muhammadiyah Ele
Tempat saya di kader kala 2012 dan 2013
"Kak aniiiiiii" "kak aniii" kata mereka yang melihatku..
"Kapan datang kak"???
Hehehe ku senyum dan membalas "iyyyeee"
Teriakan adik adikku yang begitu lucu membuat rasa capekku hilang..
Aku mendekat pada lutfi.."pinjam gitar ny yah dek"
"Kk pintar main gitar"??
"Hehe tidak makanya ajar" ucapku...
"Hehe saya jg tidak tahu kak"
"Hehe waduhh yah kiya sama sama kurang pintar kalau begitu"
Dari kejauhan ketua ku pun menyapa saya
"Kapan datang"..
"Ini saya sudah datang"
Gak nyambung jawaban saya hehe
"Peserta kemana?? Hera ke mana??
"Peserta pergi mandi dan hera pulang kerumah nya dulu"
Ekspresi nya yang teduh membuat saya tidak enak meninggalkan kegiatan ini namun kewajihan saya sebagai mahasiswa juga harus saya jalankan..
Adzan magrib pun berkumandang
Pertanda kita sudah bisa berbuka..
Saya pun pulang ke rumah..
*to be continue